Rabu, 02 Januari 2019

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT


8.1       Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Dikarenakan ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dan kebutuhan sosial atau psikologis. Oleh karena itu individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain :
1)      Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2)      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3)      Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4)      Kepentingan individu untuk memperoleh potensi dan posisi.
5)      Kepentingan individu untuk membutuhkan orang lain.
6)      Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
7)      Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8)      Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
Permasalahan utama yang jelas tampak dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan (Tujuan Sosial) dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya. Disinilah tercermin adanya perbedaan kepentingan dalam kerangka tinjauan politik.

8.2       Prasangka Diskriminasi Dan Ethnosentris

1.      Pengertian Prasangka, diskriminasi, dan ethosentrisme
Prasangka adalah sifat negatif terhadap sesuatu tanpa dilandasi fakta, mengira dalam hal negatif terhadap sesuatu.
Diskriminasi adalah tindakan lanjut dari prasangka buruk atau negatif dari pelaku, dilandasi oleh kebencian dan permusuhan.
Ethnosentrisme adalah kecenderungan terhadap kebudayaan sendiri sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan yang lain.
2.      Latar belakang terjadinya prasangka, diskriminasi, dan ethosentrisme
1)      Kecemburuan sosial
2)      Perbedaan keyakina, kepercayaan dan agama
3)      Kesenjangan ekonomi
3.      Solusi
1)      Saling menghormati dan menghargai
2)      Pemerataan pembangunan
3)      Memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi
4)      Merealisasikan nilai-nilai pancasila

8.3       Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas, yakni masyarakat:
1)      Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk pada adanya pertentangan atau emosi-emosi dan dorongan-dorongan antagonistic di dalam diri seseorang.
2)      Pada taraf kelompok, konflik-konflik ditimbulkan dari konflik-konflik yang terjadi dalam diri individu dari perbedaan-perbedaan anggota kelompok dalam tujuan, nilai, norma serta minat untuk menjadi anggota kelompok.
3)      Pada taraf masyarakat, konflik bersumber pada perbedaan nilai dan norma kelompok dengan nilai dan norma kelompok lain.
Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok. Adapun cara-cara pemecahan konflik sebagai berikut:
1)      Elimination: Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
2)      Subjugation atau Domination: Orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3)      Majority Rule: Suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4)      Minority Consent: Kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan, dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5)      Compromise (Kompromi): Kedua atau semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik, berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6)      Integration: Pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.



Usaha-usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan dan untuk memendam konflik-konflik, tidak pernah berhasil dalam waktu yang lama. Kesatupaduan di dalam perbedaan-perbedaan merupakan suatu nilai yang menghargai perbedaan, yang menggunakan perbedaan-perbedaan tersebut untuk memperkuat kelompok.

8.4       Golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial

1)      Masyarakat Majemuk dan Nasion Indonesia
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri dari beberapa suku bangsa/golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional, yaitu berwujud negara indonesia.
2)      Integrasi
Penduduk Indonesia yang menempati wilayah yang luas ini bukan hanya terikat oleh satu sistem kebudayaan, tetapi banyak sistem kebudayaan. Berikut adalah sistem yang berlaku di Indonesia :
a.       Sistem Kebudayaan Daerah
b.      Sistem Kebudayaan Agama seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha
c.       Sistem Kebudayaan Nasional
d.      Sistem Kebudayaan Asing seperti Cina, Arab dan Eropa
Keempat sistem diatas merupakan unsur dari kebudayaan nasional. Karena itu harus memperjelas dalam hubungan antara :
a.       Kebudayaan atau Kekuatan nasional dengan kebudayaan suku-suku bangsa/daerah
b.      Kebudayaan suku-suku bangsa/daerah dengan kebudayaan suku-suku bangsa/daerah lain
Variabel-variabel lain yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi yaitu :
a.       Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
b.      Isu asli tidak asli
c.       Isu agama
d.      Prasangka dan Ethnosentrisme
3)      Integrasi Sosial
Integrasi sosial (integrasi masyarakat) dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsesus nilai-nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

8.5       Integrasi nasional

Integrasi Nasional adalah merupakan masalah yang dialami oleh semua negara atau nation yang ada di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
Menghadapi masalah integrasi ini sebenarnya tidak memilki kunci yang pasti karena masalah yang dihadapi berbeda dan latar belakang sosio kultural nation state yang berbeda pula. Sehingga masalah integrasi in cenderung diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan. Ada yang menempuh jalan kekerasan dan ada yang menempuh strategi politik yang lenih lunak.

8.6       Studi Kasus


Pembantaian 31 Pekerja Jembatan di Papua Diduga Gara-Gara Memotret

Dari informasi yang beredar, penembakan diduga lantaran seorang dari pekerja sempat melihat dan memotret kelompok kriminal bersenjata saat mereka sedang malaksanakan upacara.
Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi telah melaporkan kasus pembantaian di kali Yigi dan Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, telah menewaskan 24 pekerja pada Minggu (2/12).
Sementara, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal sebelumnya mengatakan pembantaian ini diduga dilakukan saat puluhan korban tengah membangun jembatan di dua lokasi. Dari informasi masyarakat  pembunuhan terhadap pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada Minggu (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. 
"Yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua," ujar dia.
Menurut Musthofa para pekerja tersebut sedang membangun jembatan untuk menghubungkan suatu daerah guna memperlancar pembangunan, namun karena aksi tidak manusiawi kelompok kriminal bersenjata tersebut pembangunan jembatan menjadi terhambat.

Solusi :
Kemungkinan terjadi kesalahpahaman antara para pekerja dan kelompok tersebut yang mengakibatkan terjadinya penembakan
-         Seharusnya para pekerja lebih menjaga tingkah lakunya karena sedang berada di wilayah asing
-         Sebaiknya kelompok tersebut tidak brutal dengan membantai para pekerja
-         Seharusnya masalah ini dapat diselesaikan dengan musyawarah dan kepala dingin sehingga tidak akan terjadi korban berjatuhan.


8.7       Daftar Pustaka


 


0 komentar:

Posting Komentar