Kamis, 18 Oktober 2018

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


  Pengertian Individu
                  Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

  Pertumbuhan-Individu
            Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.

Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.  

Faktor-Biologis.
      Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua memiliki karakteristik fisik yang sama.

Faktor-Geografis.
      Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

Faktor-Kebudayaan-Khusus
      Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama.

Fungsi Keluarga
Seorang bapak menjadi suami bagi istri serta seorang bapak bagi putra putrinya. Seorang ayah berperan untuk mencari nafkah, mendidik anak dan istrinya, serta memberikan perlindungan dan rasa aman bagi keluarganya, seorang kepala rumah tangga juga harus menjadi anggota masyarakat yang baik serta aktif berperan dalam masyarakat.
Sebagai seorang istri dan ibu bagi putra putrinya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh sekaligus pendidik bagi anak anaknya.
  
     Macam-macam Fungsi Keluarga :
1)             Fungsi Pendidikan
2)             Fungsi Religius
3)             Fungsi Ekonomi
Menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008), fungsi keluarga adalah : 
  (1)   Fungsi Afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
  (2)  Fungsi Sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
 (3) Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
  (4) Fungsi Ekomomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
   (5)  Fungsi Perawatan Kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.



        Pengertian-Keluarga
            Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
       Pengertian-Masyarakat.
            Masyarakat merupakan salah satu satuan  sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1.      Masyarakat Sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola   pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2.      Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.


Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri


1.    Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.

2.    Masyarakat Industri Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). 


Hubungan Antara Individu Keluarga dan Masyarakat

Makna Individu adalah manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya.

Makna Masyarakat merupakan makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu  merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

Makna Keluarga merupakan makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.


Pengertian Urbanisasi
Secara populer urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan. Namun, sesungguhnyta arti tersebut di atas tidaklah seluruhnya benar. Pengertian urbanisasi yang sesungguhnya adalah proporsi penduduk yangtinggal di perkotaan (urban area).

Proses Terjadinya Urbanisasi


Apabila di telusuri bersama bahwa urbanisasi merupakan suatu proses menjadi kota, karena suatu wilayah bisa menjadi kota di dukung salah satunya adalah jumlah penduduk. Kota adalah suatu tipe pemikiman yang secara nasional kepadatan penduduknya tinggi, struktur mata pencahariannya non agraris, tata guna lahannya bervariasi, dan gedung-gedungnya di bangun rapat.


Contoh Kasus:

Dari tahun ke tahun permasalahan tempat tinggal kumuh semakin rumit ketika musim penghujan datang. Misalnya beberapa permukiman yang berada di bantaran sungai Ciliwung, kena dampak banjir. Seperti Kampung Pulo.

  
Di daerah Kampung Pulo sebenarnya sudah dilakukan normalisasi sungai, -istilah normalisasi atau diistilahkan juga oleh Gubernur Anies dengan naturalisasi, sedang ramai diperbincangkan- namun ternyata tetap saja “permasalahan tahunan yang menjadi langganan” tetap saja terjadi. Kenapa? ada yang keliru?
Istilahnya normalisasi atau natural-isasi, yang utama ialah fungsi sungai (semisal untuk “menyerap/menampung” air) mesti dikembalikan. Tidak mesti melulu “betonasi”, bisa juga “meng-alami“. Misalnya gerakan penanaman pohon di sepanjang bantaran kali Ciliwung terus digalakan. Pengerukkan sungai bisa dilakukan jika ada pendangkalan. Pemindahan ‘permukiman’ dapat dilakukan jika terlalu berbahaya bermukim di tepi sungai.


Solusi:

Untuk mengurai permasalahan kota kumuh ada dua solusi, yaitu solusi preventif dan solusi kuratif. Solusi ini muncul dilatarbelakangi gagasan bahwa masalah permukiman kumuh adalah masalah urbanisasi. Kebijakan sosial inklusif dengan konsep perkuat desa dan pernyaman kota hendaknya menjadi tawaran solusi dari kota kumuh (dan banjir) di Jakarta. Perkuat desa yang dimaksud adalah perkuat sektor-sektor yang ada di pedesaan. Misalnya sektor pertanian, perikanan dan industri kreatif pedesaan. Pada akhirnya desa akan mampu mandiri, dan pada titik akhir urbanisasi kurang diminati lagi.
Konsep pernyaman kota adalah ketika urbanisasi yang sudah senyatanya terjadi tentu harus ada sebuah solusi agar pemukiman kumuh tidak terus lestari. Dalam hal ini dengan membuat rumah susun -yang sekarang sudah, sedang, dan akan dibangun- untuk para pendatang (yang ada sejak lama) dengan memperhatikan sosio psikologis masyarakat.

Daftar Pustaka
- Knox,Paul L 1994
- Yunus, Hadi Sabar, 2005, Manajemen Kota, Perspektif Spasial. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
- Nygroho, Iwan dan Dahari Rochmin,2004, Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi Sosial dan Lingkungan, LP3ES. Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar